Sabtu, 31 Oktober 2009

Bahaya Makanan Cepat Saji

Setelah tulisan mengenai 'Bahaya Softdrink', saya membuat tulisan mengenai 'Bahaya Makanan Cepat Saji'. Hmm... tulisan-tulisan ini hanya sebagai pengingat kepada kita semua, betapa pentingnya menjaga kesehatan diri. Nah, berikut tulisannya. Namun dengan metode penulisan yang sama, yaitu review dari beberapa tulisan.


Makanan cepat saji, atau yang dikenal dengan fast food, saat ini telah menjadi trend dikalangan masyarakat. Bayangkan saja, seseorang yang sedang berada di restoran cepat saji atau baru saja keluar dari sana, akan merasa sangat bangga. Bahkan dapat digosipkan ke teman-temannya yang lain. Terdapat beberapa produk makanan cepat saji yang ada saat ini, yaitu burger, pizza, hotdog, fried chicken, dll.

Pada dasarnya, mungkin ini terjadi karena pengaruh budaya barat yang hadir ke Indonesia. Disaat mereka sudah kehilangan konsumen di negeri barat, mereka mencari konsumen baru di dunia timur. Salah satunya Indonesia, wallahu 'alam.

1. Makanan cepat saji mengandung banyak kandungan yang tidak dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh manusia. Makanan ini diketahui mengandung lebih tinggi kalori, garam dan lemak termasuk kolesterol, dan hanya sedikit mengandung serat (dietary fiber). Padahal serat dibutuhkan untuk membantu fungsi pencernaan dengan mengurangi kemungkinanan sulit buang air besar, selain peran lainnya dalam menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Makanan cepat saji juga mengandung protein hewaninya yang cukup ‘kaya’, hal ini bisa menyebabkan terhambatnya penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kondisi ini dapat merangsang cepatnya terjadi osteoporosis.

2.  Makanan cepat saji mengandung bahan berbahaya. Selain kandungan gizinya yang rendah, makanan cepat saji juga mengandung zat pengawet dan zat aditif yang membuat kita ketagihan. Makanan ini pun menjadi cara cepat bagi kita yang ingin terkena Obesitas. Hal ini dibuktikan oleh Morgan Spurlock yang membuat film berjudul “Super Size Me”. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana ia mengkonsumsi makanan cepat saji setiap hari baik itu saat sarapan, makan siang, dan makan malam dalam waktu 30 hari. Ternyata hasil yang didapat sangat mencengangkan. Morgan Spurlock mengalami kenaikan berat badan yang drastis, perut semakin membuncit, kenaikan kadar gula darah dan kolesterol, tekanan darah yang jauh di atas normal dan 2 kali lebih rentan terkena gagal jantung serta perubahan prilaku. Sampai-sampai dokter yang memeriksa Morgan Spurlock menyarankan untuk berhenti mengkonsumsi makanan cepat saji segera padahal filmnya dokumenternya baru memasuki pertengahan.

3. Pola konsumsi yang besar dapat berbahaya bagi tubuh manusia. Sudah banyak penelitian yang menemukan adanya kaitan antara riwayat kebiasaan makan dengan meningkatnya kegemukan (obesitas). Kegemukan merupakan salah satu faktor pemicu penyakit jantung, stroke dan diabetes. Selain itu, lemak tinggi yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji juga berpengaruh untuk memperbesar risiko terkena kanker, terutama kanker payudara dan usus besar. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), angka kejadian obesitas di negara maju seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Eropa sangat tinggi. Angka-angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan tak dapat disangkal lagi bahwa memang ada keterkaitan antara riwayat kebiasaan mengkonsumsi hidangan cepat saji dengan berbagai macam penyakit.


Nah, itulah sedikit review mengenai 'Bahaya Makanan Cepat Saji'. So, sekarang tinggal pilihan kembali kepada kita.

Nih, beberapa tips untuk dapat menyiasati pola konsumsi makan makanan cepat saji :
- Rencanakan bila ingin makan makanan cepat saji, jangan terlalu sering, jika perlu maksimal 1 bulan sekali.
- Apabila ingin menyantap makanan cepat saji, sebaiknya ketahui dulu kandungan nutrisinya, jika perlu cari tahu di situs produsennya.
- Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng, atau ayam goreng akan tetapi santap juga paket salad yang di sediakan di restoran makanan cepat saji tersebut.
- Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti cola, atau minuman bersoda lainnya. Ganti pesanan minuman Anda dengan air mineral atau jus buah.

1 komentar:

  1. Hmm... Betul juga tuh. Saatnya kita harus mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan bermanfaat.

    BalasHapus

Hubungan antara sholat dan sakit

Hubungan antara sholat dan sakit Sholat merupakan kewajiban bagi seorang muslim baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Pasien yang dirawat d...